Senjata Gauss bukan lagi sekadar untuk sains-fiksi dan video game. Satu perusahaan di Amerika Serikat menawarkan apa yang disebut senjata berteknologi Gauss pertama dan satu-satunya di dunia seharga US$ 3.375 atau hampir Rp 48,5 juta. Senjata tanpa bubuk mesiu ini diklaim mampu menembakkan beragam proyektil logam menggunakan magnet yang sangat kuat.
Jelas, ada banyak pertanyaan tentang seberapa baik senjata Gauss bekerja dan seberapa aman sistemnya, tapi CEO perusahaan meyakinkan kalau ketertarikan sudah datang dari antara kalangan militer dan apparat penegak hukum di negara itu pada sistem persenjataannya itu.
Senapan yang diberi nama GR-1 Anvil Gauss itu diproduksi Arcflash Labs, LLC yang berbasis di Los Angeles, California. Menurut perusahaan itu, senjata teknologi barunya tersebut memiliki kemampuan mempercepat proyektil feromagnetik (diameter kurang dari 0,5 inci) hingga 200+ fps (feet per second) atau 60 meter per detik dan membangkitkan energi sampai 100 Joule yang setara energi peluru yang melesat dari pistol kaliber 22.
Itu, artinya, membuatnya menjadi senapan Gauss paling bertenaga yang pernah dijual ke publik, dan juga (sangat mungkin) senjata jenis itu yang paling bertenaga yang pernah dibuat sejauh ini.
Senapan Gauss, atau disebut juga coilgun, menggunakan koil yang dialiri listrik untuk membangkitkan medan magnetik yang kemudian berperan mengakselerasi proyektil feromagnetik menjadi kecepatan tinggi. Ini mirip konsep dari railgun, yang sesuai namanya, mendapatkan proyektilnya melesat menggunakan medan bangkitan antara rail yang menghantar arus.
Sementara banyak desain coilgun telah ditunjukkan beberapa tahun ini, belum ada satupun yang dapat menghantar gaya yang cukup untuk spesifikasi pengunaan oleh petugas keamanan atau militer.
Senapan Arcflash memiliki panjang 38 inci dengan sebuah barel sepanjang 26 inci, berbobot 20 pound (9 kilogram), dan mendapatkan tenaganya dari baterai polimer ion lithium 25,2 volt. Dari gambar yang disediakan perusahaan, senapan seperti produk cetak 3D dngan sejumlah bagian berupa akrilik plastik terbaut padanya.
Perusahaan pembuatnya mengatakan, senapan menggunakan sebuah ‘sistem kapasitor yang bisa diisi ulang yang sudah maju’ dan ‘dual Clamped Quasi-Resonant Inverter’. Ini memungkinkan senapan Gauss untuk melepaskan sampai 20 peluru per menit pada tenaga maksimumnya, atau 100 peluru per menit saat beroperasi pada separuh tenaganya.
Senapan itu juga memiliki sebuah sistem pelatuk yang memungkinkan pengguna untuk sistem pre-charge dengan cara melepaskan pemicu pelan sebelum menembakkannya dengan sebuah tarikan penuh. Sejak GR-1 mengakselerasi proyektilnya menggunakan medan magnetik, secara prinsip, setiap peluru dari metal kaya unsur besi dengan diameter 11-12,6 mm dan panjang 30-52 mm dapat ditembakkan dari senapan ini.
Arcflash Labs menawarkan standar proyektil yang bisa digunakan, dan catatan kalau mereka ‘tidak bertanggung jawab untuk dampak ke unit atau penggunanya yang terluka akibat penggunaan yang tidak sesuai standar’. Manual menyertakan juga disklaimer bahwa produk senjata Gauss yang dijual itu tidak dimaksudkan untuk kegunaan yang terkoneksi dengan aktivitas militer, penegakan hukum, atau fasilitas dan aktivitas nuklir.
THE DRIVE, FIELD AND STREAM, NEW SCIENTISTS